Sekarang metode yang paling umum digunakan untuk pemulihan emas dengan solusi resapan sianida.
Carbon Adsorption Recovery
Yaitu proses adsorpsi emas-perak dengan menggunakan karbon aktif. Dalam sianidasi dengan karbon, bijih emas dilumat menjadi bubur dan emasnya dilarutkan dalam larutan sianida. Kemudian ditambahkan karbon aktif untuk mengadsorpsi ion-ion kompleks emas. Reaksinya :
2Au (CN)2- + Ca2+ + 2C → Ca[C-Au(CN)2]2
2Ag (CN)2- + Ca 2+ + 2C → Ca[C-Ag(CN)2]2
Ada beberapa variasi proses pada karbon adsorption termasuk :
Carbon-In-Pulp ( CIP )
Carbon-In-Leach ( CIL )
Carbon-ln-Column ( CIC )
Karbon aktif.
Di bawah ini adalah spesifikasi yang perlu diperhatikan dalam memilih karbon aktif untuk adsorbsi emas :
1. Hardness/attrition resistant
2. Activity
3. Total gold capasity adsorption
4. Shape and size distribution
5. Ash content
6. Bulk Density
7. Moisture
8. Surface area
9. %-Carbon Tetrachloride ( CTC / CCl4 )
10. %-w/wt Benzene adsorption
Karbon aktif yang berkualitas baik sangat menentukan hasil produksi emas yang diperoleh. Karbon aktif yang baik memiliki : struktur pori-pori yang alami, tingkat ketahanan yang tinggi ( higher resistence ) terhadap gesekan, tingkat kekerasan yang tinggi ( higher hardness ) dan bentuk yang seragam serta memiliki CTC yang cukip tinggi.
Pilih karbon aktif yang tingkat kekerasannya (hardness) tinggi (up to 99%) sehingga tidak mudah pecah dan kandungan abunya (ash content) rendah (max 3%). Pecahan karbon maupun abu karbon mampu mengabsorbsi emas dengan baik namun kondisi ini tentu akan sangat merugikan karena pecahan karbon yang halus maupun abunya akan ikut hanyut terbuang saat dilakukan botoyong.
Jika menggunakan karbon aktif yang memiliki CTC rendah, emas yang terabsopsi dalam karbon aktif akan mudah terlepas lagi saat proses pencucian karbon / botoyong. CTC yang disarankan sebaiknya 50%-60%. Untuk menghasilkan karbon CTC tinggi harus menggunakan kiln yang berputar dan datar serta kontrol temperatur yang akurat. Karbon yang belum melalui proses kiln biasanya hanya memiliki CTC 10 - 20 %. Hendaknya teliti dalam memilih karbon aktif karena secara kasat mata kita tidak dapat membedakan mana karbon aktif yang memiliki CTC rendah dan mana yang CTC nya tinggi, untuk itu disarankan untuk menggunakan karbon aktif yang diketahui jelas asal usul pabriknya dan sistem jaminan kualitasnya untuk menghindari karbon aktif yang memiliki CTC rendah.
Biasanya dalam metode CIP menggunakan karbon aktif granular dengan ukuran 6x12 atau 6x16 mesh, sedangkan ukuran 6x16 atau 12x30 mesh digunakan dalam metode CIC. Konsentrasi penggunaan karbon dalam metode CIP adalah 10-25 gram per liter pulp ( 0.5 sampai 1,2% karbon dari volume ).