Silica gel merupakan sebuah vitreous granule (butiran seperti kaca) atau yang memiliki bentuk silikon berpori yang dioksidasi, dimana pembuatannya dilakukan dengan cara sintetis yang berasal dari natrium silikat. Silica gel sangatlah keras dan memiliki kepadatan lebih padat dari gel lain seperti gelatin ataupun agar-agar.
Silica gel ialah mineral alami yang dimurnikan serta diolah menjadi bentuk butiran dan juga manik-manik yang berfungsi sebagi pengering. Silica gel memiliki ukuran pori-pori rata-rata 2.4 nanometer dengan memiliki affinity (persamaan) yang cukup kuat sebagai molekul air.
Silica gel yang biasa ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah Silica gel yang berbentuk manik-manik dimana memiliki ukuran sekitar 2x3 cm. Didalam bentuk ini biasa digunakan sebagai pengering dalam mengontrol kelembaban yang berfungsi untuk menghindari pembusukan ataupun degradasi beberapa barang. Dikarenakan Silica gel dapat menambahkan beberapa indikator kimia dan mampu menyerap kelembaban dengan sangat baik dan umumnya pada setiap kemasan bungkus Silica gel memiliki peringatan: “Do not eat!”
Jenis-jenis Silica gel
Silica gel tipe A – yaitu clear pellets, Silica gel ini memiliki ukuran kira-kira 2.5 nm, dimana Silica gel ini bisa digunakan sebagai pembawa katalis, pemisah, adsorben dan juga variabel tekanan adsorben.
Untuk tipe B – ialah translucent white pellets, memiliki diameter pori antara 4.5-7.0 nm biasanya digunakan pada adsorben cair dan juga pada pembawa katalis serta pada pembersih kotoran kucing.
Dan tipe C – adalah translucent, memiliki struktur mikro berpori, dan juga sebagai bahan baku pembuatan silica gel untuk kotoran kucing, dengan cara dikeringkan dan disaring dan membentuk makro, kemudian dituangkan silica gel yang digunakan hingga kering dan juga sebagai pembawa katalis.
Silica alumina gel merupakan Silica gel yang memiliki warna seperti lampu kuning dimana silica gel ini sangat tahan terhadap api dan memiliki bahan kimia yang stabil, tidak mudah larut tetapi larut pada asam alkali dan juga florida.
Stabilizing silica gel, tidak berbentuk kristal mikro, memiliki pori yang padat, tidak beracun, tahan terhadap api, biasanya digunakan untuk membuat bir dan dalam pembuatannya berfungsi sebagai peningkat rasa, kejelasan warna, dan juga menghilangkan kotoran-kotoran mikro.
Silica gel sendiri merupakan pengering yang biasa digunakan untuk dijadikan manik-manik kemudian dikemas ke dalam kantong permeable (berpori).
Didalam banyak bentuk, kelembaban dapat mendorong terjadinya pertumbuhan jamur serta pembusukan. Selain itu kondensasi/pengembunan juga bisa merusak barang lainnya seperti barang elektronik dan juga dapat mempercepat terjadinya dekomposisi bahan kimia, seperti pada pil vitamin. Dengan adanya Silica gel, barang-barang ini bisa bertahan lama.
Silica gel juga bisa digunakan sebagai penjaga dari kelembaban relatif yang ada pada radio frekuensi tinggi atau pada sistem transmisi satelit Waveguide. Penumpukan kelembaban yang berlebihan didalam Waveguide bisa berakibat lengkungan didalam satelit itu sendiri, serta dapat merusak power amplifier. Manik-manik dapat membentuk embun di dalam Waveguide yang bisa mengubah impendensasi karakteristik dan juga frekuensi, serta dapat merendahkan sinyal. Hal ini sangatlah umum pada sistem kecil yang telah terkompresi oleh udara. Silica gel digunakan untuk mengedarkan udara di dalam Waveguide.
Selain itu silica gel juga digunakan sebagai pengering udara pada sistem udara yang terkompresi pada industri, dimana air yang mengalir dari discharge compressor mengalir melalui manik-manik silica gel. Lalu silica gel menyerap kelembaban udara dan mencegah kerusakan pada titik penggunaan tekanan udara dikarenakan kondensasi atau uap air.