Pasir silica lebih dikenal sebagai pasir kuarsa merupakan pasir yang memiliki banyak fungsi bagi kehidupan sehari-hari. Kebanyakan orang menggunakan pasir silika sebagai bahan baku keramik, kaca, gelas dan lain-lain.
Pasir silica terbentuk secara alami dari suatu mineral yang pada umumnya berasal dari kerak kontinen bumi. Struktur yang terdapat pada mineral ini berupa kristal heksagonal yang secara alami terbentuk dari campuran beberapa zat berupa silikon dioksida dan SiO2 sehingga membentuk silika trigonal terkristalisasi. Pasir silica memiliki skala kekerasan sekitar Mohs 7 dan densitas 2,65g/mc3. Pada umumnya pasir silica / pasir kuarsa memiliki bentuk prisma segi enam dan ujungnya berbentuk seperti piramida yang memiliki 6 segi.
Sebelum terbentuk menjadi pasir silica atau pasir kuarsa ada beberapa komposisi zat yang membantu proses terjadinya pasir silica seperti K20, MgO, CaO, TiO2, Al2O3, Fe2O3, SiO2. Pasir silica / pasir kuarsa memiliki warna putih bening tergantung pada senyawa pengotornya. Pasir silica juga memiliki titik lebur 17150C dan berat jenis 2,65. Selain titik lebur dan berat jenis diketahui bahwasanya pasir silica memiliki konduktivitas panas sekitar 12 – 1000C.
Silica sand atau pasir silica atau biasa dikenal sebagai pasir kuarsa memilliki banyak manfaat bagi kehidupan sehari – hari. Pasir silica bisa dimanfaatkan sebagai penyaringan tanah, lumpur, dan juga partikel baik kecil maupun besar yang terdapat pada air yang disaring dan biasanya digunakan pada penyaringan tahap awal . Selain sebagai penyaringan air, pasir silica juga digunakan sebagai bahan dasar untuk pembuatan kaca, gelas, bahkan campuran semen.
Pasir silica atau pasir kuarsa selain digunakan pada bidang pengolahan air, pasir silika juga dapat digunakan pada beberapa industri lain seperti pengeloaan / industri sand blasting bahkan juga digunakan pada pembuatan lapangan futsal dengan bermacam – macam ukuran mesh. Dalam dunia industri pasir silika / pasir kuarsa telah berkembang luas. Biasanya dalam dunia industri pasir silika digunakan sebagai bahan baku langsung maupun bahan baku ikutan sesuai dengan kebutuhan industri itu sendiri. Sebagai bahan baku utama, yaitu digunakan pada industri keramik, kaca, gelas, silikon carbide, bahan baku silikon foro. Sedangkan untuk bahan ikutan digunakan pada industri seperti industri perminyakan, industri cor, industri refraktori (bata tahan api), industri pertambangan dan lain-lain.
Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat penggunakan pasir silika / pasir kuarsa dalam industri semakin meningkat bahkan saat ini penggunaan pasir silika pada ukuran partikel yang sangat kecil sampai skala mikron bahkan ukuran nano bukanlah hal yang mustahil mengingat teknologi yang digunakn juga semakin berkembang dan canggih. Kondisi terhadap ukuran partikan memiliki pengaruh pada kualitas pasir silika itu sendiri. Semakin kecil partikel yang digunakan semakin tinggi pula kualitas yang akan dihasilkan. Dalam kasus ini pasir silika dengan ukuran partikel yang kecil / mikron banyak diaplikasikan pada dalam material – material pembangunan seperti yang terdapat pada bahan campuran beton. Mikro silika secara otomatis mengisi rongga yang kosong pada pada partikel semen sehingga berfungsi sebagai bahan penguat beton atau lebih dikenal sebagai mechanical property dan juga bisa meningkatkan daya tahan atau durability.
Selama ini dan bahakan sampai sekarang kebutuhan akan pasir silika yang berukuran kecil atau mikro silika masih dipenuhi produk impor karena indonesia sendiri masih belum atau sedikit yang memiliki teknologi yang mampu memproduksi silika berukuran mikro.